Saterdag 09 Maart 2013

JANGAN HILANG HARAPAN UNTUK MENEMUKAN KEBENARAN MUSLIM YANG SESUNGGUHNYA



=LA-WARA 
(Wara, artinya: Hamba yang mematuhi Perintah Allah)
Aku membuat blog ini untuk menjadi tempatku berinsiparsi melihat Dunia dalam Dimensi Kebebasan Berpikirku yang melapaskan diri dari Ikatan Keberangkalian. Aku Mengenal Keramat dan Agamaku Memutlakan itu. Aku suka bertukar pikiran (berdiskusi) dengan orang-orang di Internet, walaupunharus didebat dengan Konspirasi.Semua orang yang masuk dalam Keranda Ketidak Pastian yang mencintai cerita cerita yang Konon Kabarnya, bagiku itu adalah Golongan yang mendekatkan diri pada Kemusrikan. Aku mengenal Diriku Sebagai Hamba KarenaTubuhku Mutlak akan termakan usia dan rusak. Aku mengenal Tuhanku Sebagai Suatu Kemutlakan yang Tidak Pernah Rusak ka. Milik Tuhanku yang ada pada Diriku dan ada  pada Dirimu adalah Rahasia yang tidak pernah Mati yang bersumber dari Rahasianya Rahasia Allah.Hamba Allah Wasalam adalah Hamba Allah mematutkan dirinya Wajib membahas Hukum Hukum yang telah disejawatahkan Allah dan Praktek Pelaksanaannya lewat Sunnahtullah yang menjeskan Hukum Hukum Allah  yang sampai oleh Rasul dan Nabi-Nya yang memerlukanPerenunganPikiran.

Akan halnya Hamba Allah yang melebihi Pesan Pesan dari Imamnya sendiri dengan kuasalitas manusia yang bebas  berpendapat dengan akal muslihatnya khalalandengan pikirannya, dan sesungguhna mereka adalah Golongan Manusia yang membuat dalil sendiri, atau hanya sekedar mengira ngira lalu Mengkhotbakan Kemusrikan.Pesan Agama yang artinya Pesan Kebenaran dari Sumber yang Terang Menderang (NUR Kebenaran) adalah hal yang wajib di sampaikan pada semua Cucu Adam. Hal yang dapat di Khotbakan tidak terlahir dari Teori kualitatif dan Teori kuantitatif Manusia.
Khotba atau penyampaian kebenaran yang kita sebut Agaa~ma' yang pengertian Metodologinya Agaa~ artinya Apa (yang di sampaikan), dan Ma merupakan Samantiq "Lafal Muhammad" yang artiya adalah kebenaran yang diketahui.
Kajian Kebenaran yang menggunakan Elemen Elemen Sejarah yang tidak diragukan kebenarannya bersumber dari Rabulla-Amin yaitu Kitab yang disampaikan oleh Nabi Isa, dan Kesempuranan Pada Rabbunallahu yang di sampaikan oleh Rasulullah SAW.  Salah Jalur dapat menyeret kita pada Kebenaran dari Dalil-Dalil Sanubari Manusia yang selalu membuat Hadizt Hadizt baru dengan mengatasnamakan Hadizt Hadizt lama.
Kebenaran dari hasil ulasan Para Imam pada masa lampau, lahir melalui Tarekat bersama dari Para Imam yang disebut Keputusan Sarekat Imam, bukan Teori yang dilahirkan atas dasar Fondasi Teori Teori yang Kita sebut Mashab Si A ataupun Mashab Si B,  itu hanyalah Kupasan berdasarkan pendapat dia sendiri.
Sesungguhnya Kebenaran hanya di dapatkan dari Rahasia Kalbu Para Imam lewat Perenungan yang dalam Hati Nurani orang orang . Hasil Tarekat Para Orang Orang Berilmu yang di Imani Kebenarannya, hasil akhirnya dirembukan oleh Para Orang orang Pintar yang di Imani Khotbanya, dan itulah yang disebut Hasil Keputuan Sarekat Muslim yang dapat di Khotbakan oleh Para Si'ar.
Kebenaran bukan bersumber dari pencarian Hati Sanubari Para Si'ar seperti sekarang ini yang amat pandai berteori dengan Khotba Khotba Indahnya yang lebih bersifat menghibur dengan unsur Komersil.
Mereka hanya belajar menggunakan Kata Kata yang menarik untuk di dengar agar pesanan untuk malakukan Si'ar berjubel dan itu dapat meninggikan bayarannya. Utusan Allah Penghibur utuk Ketenangan Siraman Rhohani, bukan Menghibur seperti artis pelawak, atupun seperti artis penyanyi.
Agama adalah Penyampaikan Kebenaran agar setiap Manusia dapat menjadi Muslim mengikuti Para Rasul dan Nabi. Hanya Hamba Allah yang Muslim yang memiliki Jiwa Jiwa Yang Tenang, dan Hanya Jiwa Jiwa Yang Tenanglah Yang Menjadi Penghuni Sorga sesuai Janji Sang Khalik.
Harus kita Pahami, yang dimaksud Negeri Muslim ataupun Negeri yang menghargai Agama Agama Allah meskipun Negeri itu bukan Negeri Muslim pada masa lampau yaitu Negeri yang Kepemerintahannya yang menjamin Kecukupan Kehidupan Sosial Para Imam dan Kelembagaannya yang didalamnya termasuk Para Si'ar atau Ustad.
Bila tidak menyakini Sorga itu ada, untuk apa mencari Kaidah Kaidah Akhirat. Bila tidak menyakini Neraka itu ada, untuk apa mencari Petunjuk Petunjuk Kebenaran yang dapat mengubah Budi Pekertimu menjadi Budi Pekerti Hamba Allah Yang baik agar kamu dapat melewati Sakratul Maut dalam keadaan Muslim dengan Jiwa yang tenang.
Hidup di Negeri yang sudah meninggalkan Pembiayaan Pemenuhan Kebutuhan Material Para Penyambung Lidah Kebenaran dari Sumber yang terang, dan Sudah tidak Peduli lagi tentang Sorga dan Neraka, bila Ustad yang menajdi Sumbermu, atau siapapun yang menjadi sumbermu, bila sebagian sumbernya tidak bersumber dari Sumber Terang Menderang (Nur Muhmmmad), Sorga dan Neraka yang mana yang kamu Imani.
Tanyakan pada mereka Hadizt yang meriwayatkan tentang Bencana apa yang mengubah Kota Makka dari Tanah yang dipenuhi Sungai dan Sumbur berubah menjadi Padang Pasir, dan kemana bekas bekas sungai sungainya. Bila jawabanya menggunakan Sumber yang disebut Hadizt maka 99% Hadizt itu palsu. Bila tidak menggunakan Hadizt, maka jawabannya, seperti itulah yang disebut lahirnya Hadizt Baru.
Al-Qur'an dan Injil, apanya yang berubah atau apanya yang telah di ubah oleh Manusia. Apakah Isinya, atau Bahasa yang di gunakan untuk menterjemakannya. Apa Mungkin Bahasa Kota Makka di zaman Rasululah SAW adalah milik Masyarakat Makka sekarang ini?.
Di dalam Al Qur’an surat Asy Syura ayat 7, kota Makkah disebut Ummul Qura’ yang artinya Ibu Negeri (Kota).Firman Allah: ketahuilah, bahwa barang siapa yang dibuka hatinya oleh Allah kepada Islam, maka dialah yang mendapatkan Nur dari Tuhanya.masih lebih baik bila mereka dapat menjadi Muslim awam (Taglid semata mata). ASkanlebih baik biladapat memahyami Ilmu Kalam (Mutaklimin), atau Ahli Theologi. Dan bersyukurlah bila Iman KitaMa'rifat.BerkataAli r.a: ada dua akal, akal menjadi budi pekerti (dharury), dan akal karena mendengar (muktasaba). tidak berguna muktasaba tanpa dharury, itu hanya bagikan ibaratnya cahaya yang tehalang dan tidak sampai kemata.    RIWAYAT HR. Muslim.“Hari akhir tidak akan datang kepada kita, sampai dataran Arab sekali lagi menjadi dataran berpadang rumput dan dipenuhi sungai-sungai.” (HR.Muslim).Ilmu yangmasuk dalam hati nurani dan hati sanubari yaitu: ilmu aqlijah, dan ilmu sar'ijah. Ilmu Aqlijah terbagi dua yaitu; ilmu dhahury dan ilmu muktasaba. Ilmu Muktasaba terbagi dua yaitu; ilmu duniawi dan ilmu uchrawy. AKU MUSLIM, TAPI TIDAK PERCAYA KALAU PADA MASA LALU TANAH BAKKA TERLETAK DI PADANG PASIR (BUKAN DI SAUDI ARABIASungguh Besar Kuasamu Ya Allah, Hambamu Yang Tidak Punya Kuasa Apa Apa, Ini Karena Kuasamu Ya Ra’bbi.Sesuai dengan Hadits Rasulullah SAW yang mengisyaratkan bahwa kota Makkah dahulunya adalah daerah yang hijau dan subur seperti yang diriwayatkan oleh HR.Muslim, maka sesungguhnya tempat yang dimaksud bukan ditempat yang Gersan dan TandusJanjimu Ya Allah, Rumah di Bakka akan dikembalikan pada tempat semula. Sungguh Besar Kuasamu Ya Ra’bbi, Hingga Suatu Saat Atas Kebesaranmu maka akan Turunlah Takdirmu untuk membuka mata hati pada hamba hamba-Mu yang mendambakan Keberanmu.Dalam Qur’an, kota Bakka (Makkah) disebut sebagai tempat PERTAMA adanya rumah ibadah yang pertama didirikan. Ini disebutkan dalam QS Ali Imran ayat 96,”Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia (ialah) Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam: QS Ali Imran ayat 96.”Di dalam Al Qur’an surat Asy Syura ayat 7, kota Makkah disebut Ummul Qura’ yang artinya Ibu Negeri (Kota).“Dan demikianlah Kami wahyukan Qur’an kepadamu dalam bahasa Arah, untuk menjadi peringatan pada penduduk ibu kota (Mekkah), dan menjadi petunjuk bagi manusia dari segala arah yang memberi peringatan tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak diragukan adanya. Segolongan masuk sorga dan segolongan masuk neraka.”



Wassalam.-  

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking